ENGKAU TERLALU BAIK UNTUK DISAKITI Sudah hampir memasuki tahun ketiga engkau tidak lagi rutin mengucapkan pesan selamat tidur yang romantis untukku. Sudah hampir pula selama itu senyum ria dan sapa bahagia tak lagi ada ketika kita bertemu di jalan dan hanya saling bertatap mata. Terlihat sekali mata yang mengisyaratkan pesan pertanda cinta lama belum sempat terselesaikan semuanya. Kita sudah tidak lagi menjadi kita. Hanya ada aku dan kamu dengan dua jalur yang berbeda. Dibalik itu, ternyata hati tidak dapat berbohong walaupun sebenarnya aku mencoba untuk membuat hati ini menjadi kosong. Pun demikian dengan mu, aku sangat tahu itu. Diam-diam kau sering berleha dengan air matamu ketika saksi bisu pertanda kenangan menampakkan dirinya. Seperti jalan, gedung, hujan, bahkan café petama makan berdua dan berbagi makan dengan sebuah garpu dan pipet minum jus jeruk pesananku. Dibalik itu semua, aku adalah aktor yang hebat dengan se
Mari Berkelana Dalam Cerita.