Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2019

Wajar, manusia.

     "Beberapa pucuk perlu dipatahkan, agar muncul terubusan tunas-tunas baru".       Seseorang perlu merasakan pahitnya kekalahan, agar nikmat dalam merasakan kemenangan. Tuhan sengaja membuat hidup naik turun, agar kita merasakan jelasnya perbedaan dibawah dengan apa yang diatas. Menderita adalah jalan terbaik untuk menuju kesuksesan. Tiada kesusesan yang dapat diraih dengan kesenangan belaka, dengan berleha.      Melalui cobaan yang dihadirkan tuhan, barulah kita bisa melihat kekuatan penuh yang kita miliki. Waktu itu, kita berjuang mati-matian. Selebihnya tuhan yang akan menyelesaikan.      Begitulah kira-kira.      Kita boleh patah, semangat tak boleh kalah. Titil terendah, adalah titik terbaik untuk meninggi. Karena yang maha tinggi, meminta kita mendekat dengan-Nya dengan menunduk.      Kita tahu kehidupan seperti roda yang berputar, tetapi kita sering lupa akan hal itu. Benar-benar lupa, atau berlaga sok lupa. Yaa manusia, bisanya mengeluh saja. Mengeluh ketika

Cinta dan permusuhan.

     Sepertinya kita mesti banyak berlapang dengan hati. Membukanya perlahan, agar kelihatan apa yang di sekeliling. Mata hati. Namanya juga mata, tidak punya kemampuan meliahat apa yang jauh. Yang terhalang oleh kabut tebal yang menutupi perbukitan di luar sana. Mata semestinya kita gunakan untuk melihat apa yang ada di sekeliling kita. Ya, sekeliling. Artinya dekat. Kita terlalu sering memaksakan untuk melihat sesuatu yang besar, hingga mata kita tertutupi.      Perlahan kita gunakan mata kita untuk menikmati hal-hal sederhana yang terjadi di sekitar. Hal-hal kecil yang sebelumnya hanya kita anggap sebagai sesuatu yang tidak perlu dilihat, sehingga kita hanya menggunakan sebelah mata untuk melihatnya. Lebih dalam lagi, kita tidak berniat membuka mata hati untuk melihat yang sederhana.      Sekarang kita bisa mencobanya. Coba sisihkan waktu untuk melihat orang-orang yang sering bersama kita setiap hari. Dengan hal-hal sederhana yang mereka berikan. Entah itu sekadar senyuman, sapaan