"Beberapa pucuk perlu dipatahkan, agar muncul terubusan tunas-tunas baru".
Seseorang perlu merasakan pahitnya kekalahan, agar nikmat dalam merasakan kemenangan. Tuhan sengaja membuat hidup naik turun, agar kita merasakan jelasnya perbedaan dibawah dengan apa yang diatas. Menderita adalah jalan terbaik untuk menuju kesuksesan. Tiada kesusesan yang dapat diraih dengan kesenangan belaka, dengan berleha.
Melalui cobaan yang dihadirkan tuhan, barulah kita bisa melihat kekuatan penuh yang kita miliki. Waktu itu, kita berjuang mati-matian. Selebihnya tuhan yang akan menyelesaikan.
Begitulah kira-kira.
Kita boleh patah, semangat tak boleh kalah. Titil terendah, adalah titik terbaik untuk meninggi. Karena yang maha tinggi, meminta kita mendekat dengan-Nya dengan menunduk.
Kita tahu kehidupan seperti roda yang berputar, tetapi kita sering lupa akan hal itu. Benar-benar lupa, atau berlaga sok lupa. Yaa manusia, bisanya mengeluh saja. Mengeluh ketika berada dalam keadaan yang tuhan ingin mendekat kepadanya.
Anehnya, seringkali manusia bahkan mengaku masalahnya sangat berat, tak sanggup memikulnya kemudian menyalahkan tuhan.
Pernah begitu? Pernah dong pastinya. Yaa wajar yaa manusia.
Coba selami kalimat berikut ini. " setiap manusia pasti memiliki masalah, yang ketika kita tahu masalah mereka, kita tidak akan mau menukarkan masalah kita dengan masalah mereka" ~iqbalhape
Ada seseorang yang kelihatan biasa-biasa saja, tetapi masalahnya lebih besar dari masalah yang kita keluhkan.
Kesemua itu adalah bagimana kita membangun pondasi syukur dalam hidup. Syukur melapangkan, ngeluh menyempitkan.
Seseorang perlu merasakan pahitnya kekalahan, agar nikmat dalam merasakan kemenangan. Tuhan sengaja membuat hidup naik turun, agar kita merasakan jelasnya perbedaan dibawah dengan apa yang diatas. Menderita adalah jalan terbaik untuk menuju kesuksesan. Tiada kesusesan yang dapat diraih dengan kesenangan belaka, dengan berleha.
Melalui cobaan yang dihadirkan tuhan, barulah kita bisa melihat kekuatan penuh yang kita miliki. Waktu itu, kita berjuang mati-matian. Selebihnya tuhan yang akan menyelesaikan.
Begitulah kira-kira.
Kita boleh patah, semangat tak boleh kalah. Titil terendah, adalah titik terbaik untuk meninggi. Karena yang maha tinggi, meminta kita mendekat dengan-Nya dengan menunduk.
Kita tahu kehidupan seperti roda yang berputar, tetapi kita sering lupa akan hal itu. Benar-benar lupa, atau berlaga sok lupa. Yaa manusia, bisanya mengeluh saja. Mengeluh ketika berada dalam keadaan yang tuhan ingin mendekat kepadanya.
Anehnya, seringkali manusia bahkan mengaku masalahnya sangat berat, tak sanggup memikulnya kemudian menyalahkan tuhan.
Pernah begitu? Pernah dong pastinya. Yaa wajar yaa manusia.
Coba selami kalimat berikut ini. " setiap manusia pasti memiliki masalah, yang ketika kita tahu masalah mereka, kita tidak akan mau menukarkan masalah kita dengan masalah mereka" ~iqbalhape
Ada seseorang yang kelihatan biasa-biasa saja, tetapi masalahnya lebih besar dari masalah yang kita keluhkan.
Kesemua itu adalah bagimana kita membangun pondasi syukur dalam hidup. Syukur melapangkan, ngeluh menyempitkan.
Comments
Post a Comment