Skip to main content

"NIATKAN SAJA DAHULU, HASIL ADALAH PEKERJAAN TUHAN"


Angga adalah seorang mahasiswa baru di universitas jambi. Datang sendiri dari kampung menuju ladang ilmu bernama jambi, membawa beberapa tradisi yang tidak terlalu baik untuk kaum akademisi. Tidak suka membaca, menulis tetapi suka sok bijak dalam setiap forum diskusi.

Kehidupan kampus yang penuh kompetisi, tidak luput kolaborasi membuat angga sangat sulit beradaptasi. Karena notabenenya, semasa SMA angga adalah siswa yang hampir dikatakan apatis terhadap nilai-nilai organisasi. Asal dia suka, yaa dilakukan, kemudian meninggalkan apa yang menurutnya merugikan.

Melihat begitu ketatnya persaingan di kelas, karena tingginya heterogenitas mahasiswa di fakultas, membuat angga memberanikan diri untuk berpijak lebih jauh sedari dini. Bermimpi dan perlahan mengeksekusi, dengan niat yang selalu diusahakan lurus untuk ilahi.

Berniat menyukai literasi adalah niat yang ditanamkan oleh angga dalam hati. Karena dengan hal itu, akan memudahkan angga dalam koordinasi, komunikasi dan tentunya diskusi yang ia sukai.

Seiring berjalannya waktu, niat yang ditanam dahulu perlahan berbunga dan berbuah.

Tuhan memudahkan langkah itu dengan mempertemukan angga dengan seorang penjual buku. Angga membeli beberapa buku, walau belum dibaca satu persatu. Kemudian bekerjasama dengan penjual buku itu, kini, angga adalah seorang reseller buku.
Menjual buku, dengan keuntungan digunakan untuk membeli buku baru. Putik dan benang sari telah bertemu. Harapan menyukai literasi telah diwujudkan tuhan dengan kejadian ini, walau hanya reseller buku.

Putik dan benang sari kembali bertemu. Ketika angga dalam sebuah komunitas yang mewajibkannya membaca sebuah buku, tepatnya buku motivasi. Ya, komunitas itu dikenal juga UNJA training motivasi. Dari tugas tersebut, angga mendapatkan manisnya membaca yang memunculkan cinta teramat dalam diri dan hati angga terhadap literasi.

Niatkan saja dahulu, hasilnya pasti akan ditunjukkan tuhan suatu waktu. Terkadang tuhan sengaja mengulur waktu untuk memberikan kejutan itu.

Karena,
"Tuhan memang selalu punya cara rahasia untuk membahagiakan hambanya" ~Khrisna pubichara

Comments

Popular posts from this blog

Buku Hijau

Untukmu saksi bisu. Denganmu garis-garis perjuangan ku ukirkan. Denganmu bait-bait cinta kurangkaikan. Denganmu segala sendu kusampaikan. Dan denganmu jutaan semangat ku hamburkan. Kau hanya diam tersenyum melihatku menulis diatasmu. Kaulah sahabat sebenar-benar sahabat. Tidak khianat. Sekarang tetaplah bisu. Tapi nanti setelah aku mati. Ceritakanlah sejarah juang dan mimpi-mimpiku pada manusia dan semesta. Karena aku hanyalah manusia egois yang ingin jiwaku tetap hidup, walau raga telah tiada. Sahabat, kau akan menjadi pemantik perubahan dunia. Terima kasih sahabatku, setia selalu. Walau kita terpisah oleh dimensi ruang dan waktu. ~dorelefendi

Kesadaran

     Hanya ada suara adzan di masjid ketika kami melakukan kunjungan ke salah satu rumah sakit di sudut kota. Mungkin karena malam, sehingga tempat ini tidak begitu ramai akan suara. Langkah kaki bergesek ke lantai terdengar, sesekali terdengar juga suara orang-orang yang melintas menghiasi perjalanan kami menuju ruangan B1, bagian rawat inap.      Sama seperti rumah sakit pada umumnya, Rumah Sakit Raden Mat Taher yang ada di Kota Jambi ini termasuk rumah sakit yang menghadirkan suasana mencekam. Bagiku rumah sakit selalu mencekam, terutama tentang kesedihannya. Orang-orang yang biasa bersama dengan tawa, kini mesti berlarut dengan kesedihan karena penyakit. Bahkan tidak sedikit yang mesti mendatangkan tangisan penuh kesedihan karena kematian.      Sebelum menaiki tangga menuju lantai dua, aku sempat meliihat seorang anak muda yang tidak sanggup lagi berjalan. Ia didorong diatas kursi roda bertangkaikan infus di samping kanannya. Tatapannya kosong. Sayang sekali rasanya, umur semu