Skip to main content

Day 6

Memasuki minggu ke dua kegitan PKL Tahun 2020. Hari ini, Senin tanggal 22 Juni 2020, kami akan belajar tentang THH (Teknologi Hasil Hutan) di KPHP Kerinci Unit 1. Sesuai yang dijelaskan di minggu sebelumnya mengenai komoditas utama produk HHBK di KPHP Kerinci ini salah satunya adalah kopi.

Pertama, Pak Lindung menjelaskan kepada kami bahwa adanaya rumah jemur, Sesuai dengan namanya, rumah jemur ini berfungsi untuk menjemur kopi maupun kayu manis sebelum di olah di tahap selanjutnya. Setelah beliau berbicara mengenai fungsi, tujuan, manfaat rumah produksi, Pak Lindung menyerahkan kami ke Kak Gabe untuk belajar mengenai teknik pengolahan kopi. Mulai dari kopi mentah sampai menjadi kopi yang siap di seduh.

Kak Gabe menjelaskan bagamainan tata cara panen kopi dari batangnya sampai bagaimana menjadi penikmat kopi yang baik. "Yang mahal dari kopi adalah prosesnya" ucap kak Gabe.

Adalah bagaimaan kita memaksimal dan menikmati proses demi proses. Bagaimana kita memanen buah yang matang saja, penjemuran yang mesti higienis, penggilingan, sangrai, sampai jenis air yang bagus digunakan untuk menyeduh kopi. semua di jelas oleh kak Gabe.

Dengan proses yang panjang itu, itulah yang membedakan kopi yang diolah dengan cara baik dan kopi yang tidak diolah secara baik (seperti yang kebanyakan dilakkukan oleh petani kopi Kerinci). Itulah yang menyebabkan harga yang sangat timpang dan perbedaan harga yang sangat signifikan. Balik lagi, semua tentang proses.


Comments

Popular posts from this blog

Buku Hijau

Untukmu saksi bisu. Denganmu garis-garis perjuangan ku ukirkan. Denganmu bait-bait cinta kurangkaikan. Denganmu segala sendu kusampaikan. Dan denganmu jutaan semangat ku hamburkan. Kau hanya diam tersenyum melihatku menulis diatasmu. Kaulah sahabat sebenar-benar sahabat. Tidak khianat. Sekarang tetaplah bisu. Tapi nanti setelah aku mati. Ceritakanlah sejarah juang dan mimpi-mimpiku pada manusia dan semesta. Karena aku hanyalah manusia egois yang ingin jiwaku tetap hidup, walau raga telah tiada. Sahabat, kau akan menjadi pemantik perubahan dunia. Terima kasih sahabatku, setia selalu. Walau kita terpisah oleh dimensi ruang dan waktu. ~dorelefendi

Kesadaran

     Hanya ada suara adzan di masjid ketika kami melakukan kunjungan ke salah satu rumah sakit di sudut kota. Mungkin karena malam, sehingga tempat ini tidak begitu ramai akan suara. Langkah kaki bergesek ke lantai terdengar, sesekali terdengar juga suara orang-orang yang melintas menghiasi perjalanan kami menuju ruangan B1, bagian rawat inap.      Sama seperti rumah sakit pada umumnya, Rumah Sakit Raden Mat Taher yang ada di Kota Jambi ini termasuk rumah sakit yang menghadirkan suasana mencekam. Bagiku rumah sakit selalu mencekam, terutama tentang kesedihannya. Orang-orang yang biasa bersama dengan tawa, kini mesti berlarut dengan kesedihan karena penyakit. Bahkan tidak sedikit yang mesti mendatangkan tangisan penuh kesedihan karena kematian.      Sebelum menaiki tangga menuju lantai dua, aku sempat meliihat seorang anak muda yang tidak sanggup lagi berjalan. Ia didorong diatas kursi roda bertangkaikan infus di samping kanannya. Tatapannya kosong. Sayang sekali rasanya, umur semu