Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Teori Penyelesaian Masalah.

     Bukan nepel namanya kalau tidak gelisah berlebihan jika belum menyelesaikan suatu pekerjaan. Dua bulan kedepan, ada beberapa agenda besar yang harus diselesaikan. Ditambah lagi tugas kuliah dan embel-embel ujian yang serba tiba-tiba.      Selalu bergitu, setiap waktu. Berlebihan memikirkan sesuatu akan berdampak buruk dan mengganggu hari-hari nepel. Serangan di pikirannya seolah menusuk pikirannya, membuat hatinya terbelenggu dan jantungnya berdetak tak menentu.      Pengalaman sedari dulu, nefel selalu menyelesaikan tugasnya. Mau tidak mau, siap tidak siap, kegelisahan nepel selalu dilahap oleh waktu. Setelah diselesaikan oleh waktu,barulah nepel bahagia sementara sebelum perkerjaan dan masalah lain berjejer di muka. Seolah berkata "Selesaikan aku".      Karena sejatinya, kita hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Dia datang silih berganti. Kadang dia datang dengan bobot yang berat, kadang hanya hal yang sepele. Kadang sekaligus dengan kuantitas tinggi, k

Aku Sebuah Buku

Aku sebuah buku. Engkau bebas menuliskan apapun padaku Engkau bebas mau menjadi tokoh apapun disetiap ceritaku Apakah itu sosok inspiratif, penyayang, pemarah, baperan, sekalipun sosok yang konyol Semua itu tertulis dalam diriku, olehmu. Aku sebuah buku. Jangan pernah nilai aku dari coverku Kenalilah aku lebih dekat dengan membacaku, jangan dari mulut orang lain Jangan baca aku setengah-setengah Karena nanti kau tak dapat amanat di ujung kisah Kau boleh mengutip kata-kata bijakku, juga belajar banyak dari setiap kisah yang digoreskan padaku Aku sebuah buku Aku bisa menjadi baik, pun bisa menjadi buruk Aku bisa memotivasi, juga bisa menjadi aliran nasionalis kiri Kadang tertulis dalam diriku, tentang sosok idealis, juga tak lupa tentang sosok yang agamis Aku sebuah buku Aku bisa membuatmu baper setengah mati, juga benci sepenuh hati Aku siap menjadi pelabuhan untuk setiap kisah, karya, prestasi juga cinta gilamu. Semua tergantung padamu Mau membaca atau menulis

Daun, Hujan dan Awan.

"Kita adalah satu individu, dua dimensi. Ketika kita memberi kebaikan untuk orang lain, artinya kita sedang menebar benih kebaikan untuk diri kita sendiri ~Dorel efendi" Mega kelihatan sangat cerah hari ini, memantulkan cahaya mentari menyinari diri ini yang sedang bertanya-tanya dalam hati. "Kenapa kita harus berbuat kebaikan ?" Pertanyaan coba kuterbangkan ke awan, awan tiada menjawab. Dia perlahan pergi dihembus angin. Aku kemudian menengadah melihat daun yang rimbun. Ku coba bertanya pada daun, daun diam tak memberi jawaban. Aku yang sedang duduk di halte fakultas, bertanya pada beberapa orang anak manusia yang ada di sebeleh. Tak ada jawaban yang bisa memuaskan hati ini. Siang telah pergi, sore datang mengganti didampingi hujan lebat dan angin kencang. Kurasa awan sedang marah mengenai pertanyaanku siang tadi. Ketika reda, kulihat dia tak lagi seputih siang tadi. Sekarang agak kelam, menjatuhkan hujan. Kulihat juga daun jatuh bergu

Romeo dan Buku Cinta

 Romeo, namaku sangat terkenal di kalangan pujangga cinta. Tertanda sebagai kasih cinta abadi. Begitulah namaku, nama yang melegenda. Nama hanya sekadar nama. Aku pemilik nama ternyata adalah orang yang cupu dalam dunia cinta. Tertanggal 16 april 2017, tak sengaja mata melihat seorang wanita dengan paras luar biasa manisnya. Itulah titik awal kisahku sebagai pujangga cinta. Beberapa minggu ini hatiku memang sedang trending tentang cintaku padanya. Dia, Krisna. Sekolah serasa taman bunga dengan kehadirannya. Pernah suatu saat, ketika sekolah telah usai. Waktu itu, hujan datang menghampiri. Membuat para siswa belum pulang dan berdiri di depan kelas. Aku berada di ujung lorong sendiri. Mataku menelusuri lorong yang dipenuhi siswa yang lain. Mata ini serasa ditarik pada suatu titik. Pada seorang wanita yang sedang memandangi hujan dengan memluk beberapa buku di pangkuannya. Aku bertanya dalam hati, "kenapa ada manusia semanis ini ?". Aku tambah menikmati memandangi malai

Tualang

Masalah bukanlah hal yang tabu dalam kehidupan. Dengan demikian, masalah sudah tersebar merata di muka bumi. Baik dahulu maupun saat ini. Sehingga penyelesaian masalah terkadang lebih baik dengan cara pergi ke tempat baru membawa masalah dan menyelesaikannya dengan hal baru yang ada. Entah itu pengalaman, adat istiadat, ataupun cara-cara tuhan melalui alam raya. Berpetualanglah duhai jiwa muda ! Berpetualang untuk menyelesaikan masalah maupun berpetualang untuk mendapatkan masalah, kemudian kembali pulang dan menyelesaikannya dirumah. Karena tujuan dari sebuah perjalanan adalah pulang. Berpetuanglah lah untuk mencari arti hidup. Berlarilah di bentang alam seperti anak-anak, berjalanlah pada semesta seperti orang dewasa. Jika tak sanggup seperti keduanya, merangkaklah seperti bayi yang haus akan pengalaman dan pantang menyerah. Rekam ! Rekam semua pengalaman dalam rangkaian tulisan, untuk mengikat, melekat dengan erat. Tere liye pernah berkata, salah satu car

Gelang Anti Pacet

Liburan kali ini terasa sangat berkesan. Perjalanan empat hari menelusuri pelosok kerinci dengan judul "Ekspedisi 5 Danau". Berawal dari danau lingkat, dilanjutkan danau nyalo, danau duo, danau kecik dan berakhir di danau kaco. Kali ini kami ditemani oleh kawan-kawan pecinta alam dari kerinci. Ada bang boncel dari MAPALA IAIN Kerinci, yaa bang boncel, katanya sih kepanjangannya "Bocah celaka" hehe, cuma nama lapangan kok. juga bang feby dan bang randy dari KPA Telaga Biru.  Hidup adalah perjalanan, kita akan mendapat banyak pelajaran ketika kita banyak berjalan, dari sinilah kita tahu bahwa kita memang-memang sedang hidup dalam relung kehidupan. Perjalanan yang sarat akan makna, dengan tingkah konyol anggota sepanjang perjalanan membuat perjalanan itu terasa berdurasi hanya beberapa jam saja. Yang paling berkesan itu ketika di danau duo, bang boncel menyuruh kami memakaikan tali plastik hitam sebagai gelang, alasannya sih agar terhindar dari pacet. Bel

"NIATKAN SAJA DAHULU, HASIL ADALAH PEKERJAAN TUHAN"

Angga adalah seorang mahasiswa baru di universitas jambi. Datang sendiri dari kampung menuju ladang ilmu bernama jambi, membawa beberapa tradisi yang tidak terlalu baik untuk kaum akademisi. Tidak suka membaca, menulis tetapi suka sok bijak dalam setiap forum diskusi. Kehidupan kampus yang penuh kompetisi, tidak luput kolaborasi membuat angga sangat sulit beradaptasi. Karena notabenenya, semasa SMA angga adalah siswa yang hampir dikatakan apatis terhadap nilai-nilai organisasi. Asal dia suka, yaa dilakukan, kemudian meninggalkan apa yang menurutnya merugikan. Melihat begitu ketatnya persaingan di kelas, karena tingginya heterogenitas mahasiswa di fakultas, membuat angga memberanikan diri untuk berpijak lebih jauh sedari dini. Bermimpi dan perlahan mengeksekusi, dengan niat yang selalu diusahakan lurus untuk ilahi. Berniat menyukai literasi adalah niat yang ditanamkan oleh angga dalam hati. Karena dengan hal itu, akan memudahkan angga dalam koordinasi, komunikasi dan tentunya d

Aku dan Literasi

Aku ingin menjadi seorang ayah yang baik untukmu, literasi. Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu selalu. Tiada kuhiraukan kesibukan pekerjaan, karena aku terlalu sibuk membahagiakanmu. Memanjakanmu dengan bait-bait inspirasi. Membahagiakanmu dengan goresan tinta yang beli khusus dari eropa. Aku untukmu dan kamu untukku. Walau tiada komponen utama berupa pena dan buku. Kamu akan terus berdinamika dalam hati dan pikiran ini. Kita harus selalu berdua, kapan saja. Karena tanpamu aku adalah abu. Dan bersamamu aku adalah abadi. Literasi, kau adalah anakku sendiri. Senantiasa menginspirasi, untuk seluruh pelosok negeri.